
Sebenarnya ayas tahu dengan sosok sam Tembel sudah lama, pada waktu itu ayas ngasong di Stasiun Kota Lama dan kadang-kadang juga di Stasiun Kota Baru. Waktu itu ayas di tegur lantaran jualan di gerbong yang udah banyak penjual asongannya “ Hoii…ndek kono wis akeh sing lawetan pindah_o nang gerbong mburine ae” tegurnya
Walaupun sosok beliau keras tapi masih tersimpan di hatinya yang perhatian terhadap asongan. Pernah sekali waktu ayas di beritahu kalau jualan jangan sekali-kali naik kea tap gerbong, dan juga pernah juga ayas di ingatkan kalau kereta udah terlanjur jalan jangan memaksa untuk turun, lebih baik turun di stasiun berikutnya.

Mungkin di Kaltim ayas yang merasa lebih dekat dengan beliau karena perkenalannya terkait dengan deklarasi Aremania Balikpapan. Awal perkenalannya pada waktu itu persiapan deklarasi, karena masih buta tentang deklarasi kami bersama nawak-nawak oleh mbak Sri di kenalkan dengan sam Tembel. Cuma perkenalan pertamanya memang melalui telpon dan ternyata walaupun lewat telpon sam Tembel tidak sombong walaupun telpon tersebut nomornya tidak di kenalnya.Dengan campur tangan Beliau akhirnya Deklarasi dapat kami laksanakan dengan sukses, serta kami juga dapat berhubungan langsung dengan Manajemen Arema FC.
Pada Kesempatan lain kami juga masih sering berkomunikasi dengan beliau, misalkan pada waktu Arema vs Persiba, Arema vs Persisam di Malang. Di Kaltim sendiri bila Arema sedang ada pertandingan tandang kami juga sering komunikasi dengan Beliau, bahkan pada waktu tandang di markas Persisam ayas bersama Wajib menjemput Asisten Pelatih Joko Gethuk yang berangkat terakhir bersama sam Tembel. Waktu itu keduanya sempat mampir kerumah ayas.
Manusia itu memang tidak selamanya benar dan itu ayas akui selama itu ayas sempat pernah agak renggang dengan beliau, tapi lewat penjelasan beliau ayas lama kelamaan sadar juga bahwa apa yang di lakukannya itu semata untuk kebaikan kami sendiri Aremania yang ada di Kaltim pada umumnya dan Samarinda pada khususnya (masio gak tak critakne nawak2 pasti wis itreng permasalahane).

Terakhir ayas komunikasi yaitu pada kamis malam, waktu itu Beliau yang noplet biasa pertanyaanya tentang kapan ayas ngalup “ Li kapan koen moleh” . Sambil guyon ayas jawab “ ngenteni oleh togel sam”. “ Lapo se sam kok tumben nokat molehku”. Jawabannya “ Lhek moleh ojo lali gawakno oleh2 khas Kaltim yo.
Tapi sebelum itu ada sekitar dua kali noplet ayas, yang pertama pada waktu tour Solo kemarin, bahkan Beliau di Solo bersama anggota Aremania Balikpapan “Li iki lho ono anggotamu kolem tour “ dan sempat juga telponnya di kasihkan ke anaknya. Bahkan tentang kecelakaan Yuli Sumpil ayas dapatkan dari Beliau bersama sam Tuwek. Memang terasa aneh sebelum meninggal dalam seminggu telpon ayas kok sampai tiga kali.
Ayas tak menyangka beliau pergi begitu cepat, itulah rahasia Tuhan. Dan akhirnya hanya do’a yang bisa ayas panjatkan, Semoga Beliau tenang di alam barunya dan segala amal baiknya di terima Tuhan Yang Maha Esa. Serta Keluarga yang di tinggalkan di beri kekuatan dan ketabahan Amiin.
“Selamat Jalan Sam”
Rutam Nuwus atas segala jasamu untuk membesarkan nama Aremania selama ini